SIKLUS 99 : The Next Leader
Percayakah pembaca ‘Ikan Pecak” bisa menjadi simpul silaturahmi yang mempertemukan persahabatan lebih dari 13 tahun. Inilah kira kira yang terjadi dengan sebuah generasi UIN Syarfif Hidayatullah yang sudah berkiprah dan dari berbagai bidang. Semacam kesadaran bersama yang semakin hari semakin menguat. Pertemanan dan Persahabatan yang telah terjalin sejak lama ini mulai menjadi sebuah kesadaran kolektif yang mendukung semangat silaturahmi Alumni 1999. Bertempat di Kranggan, Tangerang Selatan, Padepokan Kiyai Aden Surya Buana.
Sebagai tuan rumah untuk murid muridnya berasal dari berbagai penjuru negeri, adalah sebuah kehormatan bagi tamu undangan untuk bisa merasakan kuatnya semangat spritualitas dan keberagamaan dalam padepokan ini. Perhelatan pertama setelah 10 tahun ini rencananya akan menjadi tradisi bagi alumni 1999 untuk saling meneguhkan dan menguatkan peran sosial politik dan ekonomi serta kemasyarakatan. ini adalah Proses yang tidak akan berhenti sampai masa yang tidak ditentukan. Karena semangat dalam berkiprah demi mendorong Indonesia yang lebih berdaulat dan menjadi generasi yang bermanfa’at merupakan agenda dari generasi X (1999) yang setengah kaki merupakan pembuka dari terlahirnya generasi millenial.
Menyambut Perubahan
Sehingga, Berbagai subjek pembicaraan muncul dalam pertemuan yang berlangsung pendek ini. Diawali dari sekedar membahas pecak ikan, sampai dengan bagaimana vibrasi zikir, menggerakan peserta untuk lebih mendalam dan teguh mendorong semangat perubahan. Pembicaraan tentang peran kebangsaan dan bagaimana mempercepat proses berpartisipasi dalam mengendalikan gejolak ketidakpastian sa’at ini, merupakan mandat dari semua angkatan. Namun dalam detail pembicaraan, dan dari kiprah masing masing orang yang sa’at ini sudah menempati posisi yang bisa dibilang berpengaruh, diharapkan masa depan Indonesia semakin cerah. Peran dan kontribusi alumni 1999 memang masih sangat sporadis dan terbatas pada sebuah mekanisme yang fokus pada gerakan mandiri perorangan. Belum begitu terorganisasi secara konkrit sehingga bisa membentuk sebuah kontribusi yang memberikan makna dan bekas bagi generasi selanjutnya.
Selanjutnya, Angkatan tahun 1999 UIN Syarif Hidayatullah sa’at ini nyaris memberikan kontribusi yang beragam. Dan tentu dengan keberagaman kontribusi dan sektor, menjadi sebuah kekuatan dari Gerakan Masa depan kepemimpinan muda alternatif. Jika dirunut satu persatu dari foto yang redaksi dapat dari sosial media. Turut hadir Dani Setiwan (Bekemeja Biru), pimpinan harian dari Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia, Zezen Zainal Mutaqin (Berkaos Merah hati), Peneliti dan Dosen Hukum Lulusan Harvard Law School, USA. Istijar Nusantara (Berkaos Orange), Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia Tangerang Selatan. Ikhwan Aulian Rahman (Kemeja Bermotif), Pemiliki dari Rajabus.biz.id platfom digital pemesanan bus pariwisata di tangerang selatan. Kiyai Aden Surya Buana, pengasuh Padepokan Kranggan dan sekaligus pembinan Walisongo dan Networking Akar Rumput Indonesia. Sebuah pesan yang kutip dari sosial media Kiyai Aden Surya Buana. Menunjukan bagaimana kayanya Alumni 1999 dan beragamnya peran mereka, serta kesiapan untuk menjadi the Next leaders.
“Kolaborasi Usaha Bersama Bangun Negeri Menuju 2024. ” #Siklus99″