Salah satu syarat agar apa-apa yang dilakukan di bulan Ramadhan kemarin diterima Allah SWT adalah:”mudah memaafkan orang lain dan berlapang dada”. Di dalam al-Qur`an tidak ada perintah meminta maaf, yang ada perintah memberi maaf (al-‘afwu) dan lapang dada (as-shafhu).
Memberi maaf (al-‘afwu) yang baik harus diikuti dengan sikap lapang dada (as-shafhu). As-shafhu lebih tinggi nilainya dibanding al-‘afwu. Pada al-afwu, boleh jadi ada sesuatu yang sulit dihapus dan dibersihkan. Ibarat lembaran yang terkena noda, meskipun sudah dibersihkan. Ia tidak akan sebagus lembaran yang baru.
Sedangkan pada as-Shafhu, yang darinya muncul kata “shafhah” (lembaran buku), adalah mengganti lembaran-lembaran yang sobek, lusuh atau kotor dengan lembaran yang baru, dan lembaran lama dibuang. “Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu?. Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. an-Nuur/24: 22).
Padamkan api kebencian yang bersemayam di dalam dada dengan memaafkan dan berlapang dada kepada orang yang pernah menyakiti. Memang sulit, tapi harus diupayakan. Karena hanya itu satu-satunya jalan agar api kebencian di dalam hati bisa padam.
Dikutip langsung dari akun fb Ustadz Azharul Fuad Mahfudh